MUA'ALLIM ASWAJA

MUA'ALLIM ASWAJA
MI.I'ANATUTHALIBIN ISLAMIC ELEMENTARY SCHOOL

KAPITA SELEKTA

KAPITA SELEKTA
BEBAS BIAYA OPERASIONAL

9/30/2019

KEAJAIBAN SHOLAWAT DI ALAM BARZAKH
=================================
Dikisahkan oleh Syekh Syibli bahwa setelah salah seorang tetangganya wafat, ia bermimpi tentangnya, dan dalam mimpi itu ia bertanya kepada tetangganya itu: "Apa yang Allah perbuat terhadapmu?"

Ia menjawab: "Wahai Syekh! Kengerian-kengerian luar biasa yang aku saksikan di dalam Kubur dan aku dibuat sangat menderita karenanya. Aku sampai tidak bisa berkata-kata ketika kulihat Malaikat Munkar wa Nakir.

Aku berkata dalam diriku, "Aduhai celakanya aku! Apakah azab benar-benar telah menghampiriku?".

"Di dunia aku adalah seorang Muslim dan wafat dalam agama Islam, kemudian kedua malaikat itu memintaku menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka dengan keras".

Tiba-tiba muncul seorang lelaki berwajah indah dan beraroma harum dan menempatkan dirinya di antara aku dan kedua Malaikat, untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan kedua Malaikat itu dan dengan cara terbaik.

Kemudian aku bertanya kepadanya, "Siapa engkau?" Semoga Allah merahmatimu".

Ia menjawab, "Aku adalah sholawat :

*۞اَللّٰهُـــــمَّ صَلِّ عَلَی سَيِّـــــدِنَا مُحَمَّـــــدٍ وَعَلَی آلِ سَيِّـــــدِنَا مُحَمَّـــــدٍ۞*

"Allohumma Shalli 'Alaa Sayyidina Muhammad Wa 'Alaa Aali Sayyidina Muhammad", yang engkau selalu baca untuk Muhammad dan Keluarga Muhammad".

*"Sesungguhnya aku diperintahkan dan diberi tanggung jawab untuk menolong dan menyelamatkanmu kapanpun engkau butuhkan dan dimanapun'."*

*Dari Al-Imam Abu Abdillah Ja'far ash-Shadiq Ra :*

Jika waktu telah memasuki Hari Kamis malam, maka para malaikat turun dari langit dengan membawa pena yang terbuat dari emas dan juga lembaran-lembaran yang terbuat dari perak.

Mulai Hari Kamis malam itu, hingga terbenamnya matahari di Hari Jum'at, para malaikat tersebut tidak menulis apapun diatas lembaran-lembaran yang terbuat dari perak dan bertintakan emas itu kecuali amalan bacaan shalawat kita kepada Baginda Rasulullah ﷺ.

*[Kitab : Al-Sholawat Miftah Hallil Musykilat, Ali Qazweini, hal : 96]*

*۞اَللّٰهُـــــمَّ صَلِّ عَلَی سَيِّـــــدِنَا مُحَمَّـــــدٍ وَعَلَی آلِ سَيِّـــــدِنَا مُحَمَّـــــدٍ۞*

9/28/2019

HABIB UMAR BIN HAFIDZ DI MATA SYEKH HARIRI (MANUSIA TANPA JANTUNG)

Syeikh Muhammad Hariri beliau adalah Salah satu murid kesayangan Al Habib Muhammad Al Haddar (mertua Alhabib Umar bin Hafidz) beliau terkenal dengan Mahabbah dan kerinduan beliau yang kuat dan dahsyat kepada Baginda Rasulullah ﷺ.
.
Suatu ketika beliau di diagnosis di rumah sakit melalui X-ray (Foto rontegen), sang dokter terkejut setengah mati melihat cetak foto rontegen pada bagian dada Beliau.
Sang dokter bertanya keheranan : "engkau ini manusia atau bukan?"
Sang syeikh bertanya balik : "Kenapa engkau bertanya seperti itu ?" Sambil menggelengkan kepalan, dokter itu bertanya :"Kenapa engkau bisa hidup tanpa jantung ? Dimana jantung mu?".
Syeikh tersenyum pelan Maaf, Jantungku ku titipkan pada kekasihku dimadinah, Sayyidina Muhammad ﷺ".
Syeikh Muhammad Hariri adalah Orang yang sangat mahabbah (cinta) kepada Rasulullah SAW dan begitu alim, beliau hobi mengenakan pakaian serba warna hijau dan mampu melihat Rasulullah SAW baik dalam mimpi bahkan secara dhohir (nyata).
.
Akan tetapi suatu ketika beliau masuk ke Tarim, beliau tidak bisa melihat Rasulullah ﷺ.
Dan ketika beliau keluar dari Tarim (pulang ke asal nya) beliau bertemu Rasulullah ﷺ di dalam mimpinya, beliau menanyakan hal tersebut kepada Rasulullah ﷺ, mengapa ia tidak dapat meliahat Rasul ketika di berada di Tarim ?, dan Rasulullah SAW menjawab : kalau engkau sudah sampai di Tarim, cukup sudah engkau melihat aku, lewat Umar. (Yaitu AL HABIB UMAR BIN HAFIDZ)"

Jadi Benarlah Kata Habib Abdullah Bin Syihab
"Walaupun Aku Tidak Pernah Duduk Di Zaman Al Faqih Moqoddam
Walaupun Aku Tidak Pernah Duduk Di Zaman Imam Haddad
Tetapi Aku Cukup Beruntung Hidup Di Zaman Habib Umar Bin Hafidz"

Masya Allah Beruntunglah Kita Masih Bisa Satu Masa Dengan Habib Umar Bin Hafidz.
Mudah Mudahan Hati Kita Tambah Cinta Pada Kakek Beliau Yakni Rasulullah Saw.
Aamiinn...
Bismillah...
Ekspresi Orang Tua Di Alam Kubur Ketika Di Ziarahi Atau Di Doakan Anaknya

Apa yang terjadi kepada orang tua ketika Anda berziarah ke makam mereka atau ketika Anda mendoakan mereka?

Syaikh Muhammad al-Syanqithi, berkata, “Semoga Allah mengampuni keluarga kita yang telah meninggal dunia dan kaum Muslimin yang telah meninggal dunia. Aku tidak mampu menahan tangis melihat betapa perlunya ahli kubur kepada kita. Aku terkesan dan aku ingin semuanya mengetahui hal ini."

Utsman bin Sawad, ulama Salaf, bercerita tentang ibunya, seorang wanita yang ahli ibadah. Ketika ibunya akan meninggal dunia, ia mengangkat pandangannya ke langit dan berkata: “Wahai tabunganku, wahai simpananku, wahai Tuhan yang selalu menjadi sandaranku alam hidupku dan setelah kematianku, jangan Engkau abaikan diriku ketika mati, jangan biarkan aku kesepian dalam kuburku.” Kemudian ia meninggal dunia.

Aku selalu berziarah ke makamnya setiap hari Jum’at. Aku berdoa untuknya, dan memohonkan ampun baginya dan semua ahli kubur di situ. Pada suatu malam aku bermimpi berjumpa dengan ibuku.

Aku berkata, “Wahai ibuku, bagaimana keadanmu?”
Ia menjawab, “Wahai anakku, sesungguhnya kematian itu adalah kesusahan yang dahsyat. Aku alhamdulillah ada di alam barzakh yang terpuji. Ranjangnya harum, dan bantalnya terdiri tenunan kain sutera.”

Aku berkata, “Apakah Ibu ada keperluan kepadaku?”
Ia menjawab, “Iya. Jangan kamu tinggalkan ziarah yang kamu lakukan kepada kami. Sungguh aku sangat senang dengan kedatanganmu pada hari Jum’at ketika berangkat dari keluargamu. Orang-orang akan berkata kepadaku: “Ini anakmu sudah datang.” Lalu aku merasa senang, dan orang-orang mati yang ada di sekitarku juga senang.”

Basysyar bin Ghalib, Ulama Salaf pula, berkata, “ Aku bermimpi Robiah al-Adawiyah dalam tidurku. Aku memang selalu mendoakannya. Dalam mimpi itu ia berkata kepadaku: “Wahai Basysyar, hadiah-hadiahmu selalu sampai kepada kami di atas piring dari cahaya, ditutupi dengan sapu tangan sutera.”

Aku berkata, “Bagaimana hal itu bisa terjadi?”
Ia menjawab, “Begitulah doa orang-orang yang masih hidup. Apabila mereka mendoakan orang-orang yang sudah mati dan doa itu dikabulkan, maka doa itu diletakkan di atas piring dari cahaya dan ditutupi dengan sapu tangan sutera. Lalu hadiah itu diberikan kepada orang mati yang didoakan itu. Lalu dikatakan kepadanya: “Terimalah, ini hadiah si anu kepadamu.”

Seberapa sering kita berziarah ke makam orang tua, keluarga dan guru kita yang telah meninggal dunia? Seberapa banyak kita mendoakan mereka dalam waktu-waktu kita beribadah? Ziarah dan doa kita sangat penting bagi mereka.

يالله بالتوفيق حتى نفيق ونلحق الفريق

Mudah-mudahan kita mendapat taufiq sehingga kita bisa di golongkan dengan orang-orang sholeh...
Aamiin

Semoga yg berkomentar Aamiin dijauhkan dari segala penyakit, diberi sehat wal'afiat, rezekinya melimpah ruah, dan keluarganya bahagia Dan bisa masuk Surga melalui pintu mana saja. Aamiin ya Rabbal'alamiin..

Semoga bermanfa'at.
#Copas
Keajaiban Shalat Jama'ah

🍀Imam al-Manawi berkata : Di antara hikmah disyariatkan shalat jama’ah adalah :
Tercipta keakraban di antara sesama jama’ah. Oleh karena itu, anjuran utama pelaksanaan shalat jama’ah adalah dimesjid, hal ini dimaksudkan supaya tercipta persatuan sesama tetangga karena berjumpa disetiap waktu shalat.

Supaya orang awam dapat belajar berbagai macam hukum jama’ah dari orang alim, karena status manusia berbeda-beda dalam hal ibadah. Karena shalat dikerjakan secara berjama’ah, maka keberkahan orang yang sempurna ibadah dapat mengalir kepada orang awam.
Banyak hadits-hadits yang menerangkan kelebihan shalat jama’ah, di antaranya :

وقد ورد في فضلها أحاديث كثيرة، منها: الخبر المتفق عليه الآتي، ومنها: ما رواه الطبراني عن أنس: « من مشى إلى صلاة مكتوبة في الجماعة فهي حجة، ومن مشى إلى صلاة تطوع فهي مرة تافلة «

Diriwayatkan dari Imam Tabrani dari Shahabat Anas : “Barang siapa yang berjalan untuk menunaikan shalat fardhu secara berjama’ah, maka shalat tersebut diberi ganjaran sama seperti haji dan barang siapa yang melakukan shalat sunat secara berjama’ah maka ia akan mendapat pahala seperti melakukan umrah sunat” (HR. Tabrani dari Anas).

ومنها: ما رواه الترمذي عن أنس أيضا: « من صلى أربعين يوما في جماعة يدرك الكبيرة الأولى كتب له براهتان: براءة من النار، وبراءة من النفاق ».

Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dari Shahabat Anas : “Barang siapa yang shalat berjamaah selama 40 hari dan mendapat takbiratul pertama, maka ia dipastikan mendapat 2 kebebasan, yakni kebebasan dari neraka dan kebebasan dari kemunafikan” (HR. Tirmidzi dari Anas).

وفي المنح السنية على الوصية المتبولية للقطب الشعراني ما نصه: وقد كان السلف يعدون فوات صلاة الجماعة مصيبة. وقد وقع أن بعضهم خرج إلى حائط له يعني حديقة نخل فرجع وقد صلی الناس صلاة العصر، فقال: إنا لله، فانني صلاة الجماعة، أشهدكم على أن حائطى على المساكين صدقة.

Dalam kitab al-Minah as-Saniyyah ‘Ala al-Washiyyah al-Matbuliyyah disebutkan : “Ulama salaf menganggap luput shalat jama’ah sebagai musibah. Dahulu kala, ada sekelompok ulama pergi ke kebun kurma. Ketika kembali, mereka mendapati shalat jama’ah ashar sudah selesai dilaksanakan dan mereka tidak sempat mengikutinya. Lalu mereka berkata : “Inna lillahi, sungguh aku telah luput dari shalat jama’ah. Sekarang aku bersaksi kepada kalian semua bahwa kebun kurma milikku aku sedekahkan semuanya kepada orang miskin.””

. وفانت عبد الله بن عمر رضي الله عنهما صلاة العشاء في الجماعة، فصلى تلك الليلة حتى طلع الفجر جبرا لما فاته من صلاة العشاء في الجماعة.

“Suatu ketika, Sayyidina Abdullah bin Umar pernah tertinggal shalat jama’ah isya’, lalu beliau shalat sepanjang malam untuk menebus jama’ah isya’ yang beliau tinggalkan.”

Syeikh Ubaidillah bin Umar al-Qawaririy Rahimahullah berkata : “Selama ini aku tidak pernah meninggalkan shalat jama’ah. Hingga suatu ketika rumahku kedatangan tamu. Karena sibuk melayani tamu yang datang, aku terlambat melakukan shalat jama’ah isya’ di mesjid. Lalu aku bergegas keluar untuk berjama’ah. Ketika tiba di mesjid, ternyata shalat jama’ah telah selesai dikerjakan dan pintu mesjid telah dikunci. Lalu aku kembali kerumah dengan perasaan sedih. Aku teringat sebuah hadits yang menerangkan kelebihan shalat jama’ah, yaitu “Shalat berjama’ah lebih utama 27 derajat daripada shalat sendirian”. Kemudian aku shalat isya’ 27 kali sampai tertidur. Dalam tidur aku bermimpi sedang menunggangi kuda bersama sekelompok kaum. Mereka berada didepanku dan aku memacu kudaku untuk mengejar mereka tetapi tidak berhasil. Lalu aku menoleh kepada salah seorang dari mereka dan dia berkata : “Kamu tidak akan sanggup mengejar kami. Usahamu hanya membuat kudamu kelelahan. Aku menyahut, kenapa wahai saudaraku ? ia menjawab : “Karena kami shalat isya’ secara berjama’ah, sedangkan engkau shalat sendirian. Lalu aku terbangun dan merasakan kesedihan yang luar biasa”.

وقال بعض السلف: ما فاتت أحدا صلاة الجماعة إلا بذنب أصابه.

Sebagian ulama salaf berkata : “Seseorang tidak akan pernah meninggalkan shalat jama’ah kecuali karena suatu dosa yang telah dilakukannya”.

وقد كانوا يعزون أنفسهم سبعة أيام إذا فاتت أحدهم صلاة الجماعة وقيل: ركعة، ويعزون أنفسهم ثلاثة أيام إذا فاتهم التكبيرة الأولى مع الإمام، فاعلم ذلك يا أخي. اه.

Mereka akan berduka selama 7 hari bila luput sekali shalat jama’ah. Dikatakan : Jika luput satu raka’at. Dan berduka selama 3 hari bila tidak sempat mengikuti takbiratul ihram beserta imam. Renungilah nasehat ini wahai saudaraku.(fm)

Diterjemahkan dari kitab I’anatutthalibin Juz 2 Hal 5-6